Popular Post

Posted by : Unknown 19.11.13

MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI
SEBUAH PENINGGALAN SEJARAH
PEMIMPIN ERA ORDE BARU
Karya Tulis
Disusun dan diajukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia


Oleh :
1.    Ade Purwati             (04 / VIII D)
2.    Afit Mutiarani           (05 / VIII D)
3.    Alfita Widi W.           (07 / VIII D)
4.    Anisa Safitri             (08 / VIII D)
5.    Atin Nikmawati        (09 / VIII D)



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 AJIBARANG
SEKOLAH STANDAR NASIONAL
2011


PENGESAHAN

Karya Tulis ini disahkan dan disetujui oleh pembimbing pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ajibarang pada :

Hari                :..........................................
Tanggal         :..........................................
Tempat           :..........................................




Pembimbing I                                                     Pembimbing II


SUHARYATI, S.Pd                                            MURNIASIH, S.Pd
NIP 19600821 198103 2 001                           NIP 19770203 200801 2 006

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Ajibarang

BANGUN SUKONO F, M.Pd
NIP 19560801 197903 1 006
MOTTO
1.    Persiapkan segala hal dengan matang
2.    Kebersihan sebagian dari iman
3.    Berbagi itu indah
4.    Malu bertanya sesat dijalan
5.    Jalanilah segala hal dengan tertib
6.    Kesabaran adalah obat terbaik dalam segala kesulitan
7.    Janganlah sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada didepanmu
8.    Jalanilah ibadah kapanpun dan dimanapun
9.    Telitilah sebelum membeli sesuatu
10. Taati peraturan kapanpun dan dimanapun kita berada
11. Hijaukan bumi kita untuk sekarang dan masa depan bangsa
12. Disiplin merupakan jembatan antara tujuan dan pelaksanaan
13. Hidup dengan ilmu menjadi mudah, dengan seni menjadi indah, dengan iman dan taqwa menjaid terarah dan berkah
14. Belajarlah dari pengalaman karena pengalaman adalah guru yang paling berharga
15. Kebersamaan dan kerja sama merupakan salah satu kunci menuju sukses








PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
1.    Ayah dan ibu tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan karya tulis ini.
2.    Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ajibarang yang telah memberikan izin, memberikan dukungan, serta menyediakan fasilitas dan sebagainya dalam pelaksanaan Study Tour.
3.    Bapak dan Ibu Guru Pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran di dalam memberikan pengarahan untuk penulisan dan penyusunan karya tulis ini.
4.    Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan  SMP Negeri 1 Ajibarang.
5.    Rekan-rekan kelas 8 (delapan) atas segenap kerja samanya.
6.    Serta semua pihak yang telah memberikan banyak bantuan dalam penyusunan karya tulis ini.










KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh S.W.T. atas segala limpahan karuniaNya kami berhasil menyelesaikan penyusunan karya tulis mengenai Museum Purna Bhakti dalam karya wisata (study tour) SMP N 1 Ajibarang tahun ajaran  2010/2011.
Karya tulis ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 SMP N 1 Ajibarang.
Karya tulis ini mencangkup beberapa hal tentang Museum Purna Bhakti Pertiwi yang disusun secara sederhana, tanpa mengubah kebenaran data aslinya dari buku panduan yang berasal dari Museum Purna Bhakti Pertiwi.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih tak terkira atas segala dukungan dan bantuan dari semua pihak atas keberhasilan menyusun laporan ini. Semoga karya tulis ini dapat dijadikan sebagai salah satu wacana yang bermanfaat bagi para pembaca.

Ajibarang, Maret 2011

Penyusun




DAFTAR ISI
Halaman Judul
Pengesahan ....................................................................................     2
Motto .............................................................................................          3
Persembahan .................................................................................      4
Kata Pengantar ..............................................................................      5
Daftar Isi .......................................................................................          6

BAB I PENDAHULUAN
1.    Latar  Belakang Masalah ...................................................     8
2.    Rumusan Masalah .............................................................     8
3.    Tujuan Pen­ulisan ...............................................................     8
4.    Metode Penulisan ..............................................................      9
5.    Manfaat Penulisan .............................................................     9
6.    Sistematika Penulisan ........................................................    10

BAB II PEMBAHASAN/ ISI
a)      Latar Belakang Berdirinya Museum Purna Bhakti................    12
b)      Bangunan Museum Purna Bhakti .........................................     12
c)      Makna Filosofis Bangunan Museum Purna Bakti ...............    16
d)     Isi Museum Purna Bhakti .....................................................  18
e)      Harga Tiket Masuk Museum Purna Bhakti ...........................     29
f)       Potongan / Discount .............................................................   29
g)      Fasilitas .................................................................................     29
h)      Tata Tertib .............................................................................     30

BAB III PENUTUP
a)    Kesimpulan .......................................................................              31
b)    Saran-saran ......................................................................               31
DAFTAR PUSTAKA   ..............................................................          32


















BAB I
PENDAHULUAN

a)    Latar Belakang  Masalah
Museum Purna Bhakti Pertiwi adalah salah satu cerminan penting tentang jatidiri bangsa Indonesia. Di dalan Museum Purna Bhakti Peritiwi, terdapat banyak peninggalan-peninggalan bangsa Indonesia yang sangat bersejarah. Mengingat ilmu sejarah yang begitu penting dan agar tidak diabaikan, kami memilih Museum Purna Bhakti Pertiwi sebagai objek wisata karya tulis kami. Agar nantinya bermanfaat bagi siapapun yang ingin memperdalam ilmu pengetahuan, khususnya bidang sejarah.
b)   Rumusan Masalah
Apa saja yang akan kita ketahui ?

c)    Tujuan Penulisan
Di dalam penyusunan karya tulis ini, kami penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.    Disusun untuk memenuhi tugas dari Guru Bahasa Indonesia.
2.    Mengenalkan Museum Purna Bhakti Pertiwi kapada umum.
3.    Menambah wawasan kepada kita.
4.    Meningkatkan kita pada perjuangan pendiri Museum Purna Bhakti masa lampau.
5.    Meningkatkan kesadaran kita akan sejarah.



d)   Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, kami menggunakan beberapa metode, diantaranya yaitu :
1.    Metode Field Research (Observasi)
Yaitu metode dimana kami melakukan penelitian langsung di Museum Purna Bhakti Pertiwi.
2.    Metode Library Research
Yaitu metode dimana kami mengumpulkan beberapa sumber dari buku-buku di perpustakaan sekolah.
3.    Internet
Kami mengumpulkan beberapa data yang diambil dari Internet dengan menggunakan jasa Google.

e)    Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan bagi kami sendiri selaku penyusun ialah menambah pengetahuan kami tentang sejarah dan memberi pengalaman berharga dengan berkunjung langsung ke Museum Purna Bhakti Pertiwi.
Harapan kami yang terbesar adalah manfaat karya tulis ini sebagai salh satu syarat penunjang ilmu pengetahuan bidang sejarah bagi siapapun yang membacanya.

f)     Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.    Latar  Belakang Masalah
2.    Rumusan Masalah
3.    Tujuan Pen­ulisan
4.    Metode Penulisan
5.    Manfaat Penulisan
6.    Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN/ ISI
1.    Latar Belakang Berdirinya Museum Purna Bhakti
2.    Bangunan Museum Purna Bhakti
3.    Makna Filosofis Bangunan Museum Purna Bakti
4.    Isi Museum Purna Bhakti
5.    Harga Tiket Masuk Museum Purna Bhakti
6.    Potongan / Discount
7.    Fasilitas
8.    Tata Tertib
BAB III PENUTUP
1.    Kesimpulan
2.    Saran-saran











BAB II
PEMBAHASAN/ ISI

a)    LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI
Museum Purna Bhakti Pertiwi dibangun atas gagasan Ibu Tien Soeharto yang dicetuskan pada akhir tahun 1984. Museum Purna Bhakti Pertiwi menyimpan semua bentuk penghargaan, tanda kehormatan serta cenderamata dari berbagai lapisan masyarakat,baik dari dalam maupun luar negeri. Gagasan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu konsep bangunan berbentuk tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur yang amat dalam atas rakhmat dan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa yang telah dilimpahkan kepada kepada keluarga Soeharto selama ini.
Dibangun pada tahun 1987-1992 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 23 Agustus 1993.

b)   BANGUNAN MUSEUM PURNA BHAKTI
Museum Purna Bhakti Pertiwi dibangun diatas areal seluas 19,73 ha., terdiri dari 3 (tiga) unit antara lain :

1.    BANGUNAN UTAMA
Terdiri atas sebuah kerucut besar yang dikelilingi oleh 9 buah kerucut kecil dan 4 buah kerucut sedang, berfungsi sebagai ruang peraga.
Bangunan utama terdiri dari 5 ruang :
v  Ruang Perjuangan, luas 1.065 m2, tinggi kerucut 21,75 m.
v  Ruang Utama, luas 17,750 m2, tinggi kerucut 45 m.
v  Ruang Khusus, luas 587 m2, tinggi kerucut 15 m.
v  Ruang Asthabrata, luas 1.065 m2, tinggi kerucut 21,75 m
v  Perpustakaan, luas 587 m2 , tinggi kerucut 15 m.
Tinggi kerucut kecil pada plaza bangunan utama adalah 26 meter.
2.    BANGUNAN PENUNJANG
Terdiri atas gerbang penerima yang kini digunakan untuk pelayanan informasi, Kantor Pengelola, Mushola, Shelter, Kafetaria, Loker, Poliklinik, Posko Satpam, area bermain anak, pool kendaraan, graha lukisan terdiri atas 6 lantai, 3 lantai (II, III, IV) untuk peragaan nkarya seni lukis baik dari dalam maupun luar negeri, Karya pelukis-pelukis kenamaan/ mestro antara lain Pablo Picasso, Afandi dan Basuki Abdullah.
3 lantai untuk disewakan :
·         Lantai I dapat digunakan untuk pameran, acara pernikahan, dan acara lainnya dengan fasilitas lobby, ruang tunggu, AC, dll.
·         Lantai V untuk kantor/kegiatan administrasi dan ruang rapat denagn fasilitas antara lain meja-kursi, pantry, lift.
·         Lantai VI unutk seminar dan pertemuan lainnya dengan fasilitas antara lain meja-kursi, mimbar.

3.    TATA RUANG LUAR
Terdiri atas taman yang berfungsi sebagai sarana penghijauan, rekreasi dan pendidikan. Di area ini selain kolam pemancingan terdapat pula sarana bermain anak-anak, bulevar, kolam beriak, payung dan air terjun buatan.
a.  Taman bunga Anggrek
·      Apple Blossom White
·      Mokara Dinah Shore
·      Mokarea Red
·      Aranthera James Storie
·      Aranchis Maggie Oei
b.  Taman Tanaman Langka, antara lain :
·           Cemara norfolk                                              Kwihua
·           Sempur                                                           Rukem
·           Kepel/Burahol                                               Oule
·           Ketupa                                                            Durian Lai
·           Kawista                                                           Jambu Mawar
·           Maja                                                                 Kesemek
·           Mundu                                                            Klengkeng
·           Naga sari                                                        Lobi-lobi
·           Pohon Peluru                                                Matoa
·           Sri Gading                                                      Murbei putih
·           Jambu Mede                                                  Pohon laki-laki
·           Sagu                                                                Jambu Biji Brasil
·           Sawo Duren                                                   Kapulasan
·           Anggur India                                                  Kemang
·           Buni                                                                 Gayam
·           Eboni
c.      Taman Buah-Buahan, antara lain :
·           Belimbing Wuluh                                          Belimbing Philipina
·           Durian Petruk                                                Jeruk Bali
·           Kelapa Kuning                                              Kedondong
·           Mangga Brasil                                               Mangga Indramayu
·           Sirsak                                                              Jambu air susu
·           Durian Sunan                                               Cermai
·           Rambutan                                                      Delima
·           Asam                                                               Jambu Biji
·           Sawo                                                               Nangka
·           Salak Pondoh                                                Sawo Kecik
·           Manggis


c)    MAKNA FILOSOFIS BANGUNAN MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI
       Secara keseluruhan bangunan Museum Purna Bhakti Pertiwi mencerminkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dalam tradisi masyarakat Jawa biasanya diwujudkan dalam bentuk tumpeng atau nasi yang dibentuk seperti kerucut. Di Plaza bangunan utama terdapat 9 buah kerucut kecil yang mengelilingi kerucut utama sebagai lambang kesempurnaan/ keselamatan.  Bila dilihat dari udara, Museum Purna Bhakti Pertiwi tampak bagai sekelompok tumpeng lengkap, yang jika diamati secara cermat akan didapati bentuk dan pola-pola unik yang mempunyai makna filosofis, antara lain :
1.  Bentuk kerucut/tumpeng, melambangkan rasa syukur.
2.  Pola lingkaran pada keseluruhan bangunan, menggambarkan harapan yang tak pernah putus/abadi, kelestarian dari kesinambungan dan keselamatan yang berfungsi sebagai ketahanan terhadap kekuatan supranatural.
3.  Cakra Manggilingan yang terdapat disetiap pintu bangunan utama, melambangkan harapan yang tak pernah pupus dalam menggapai/meraih kesempurnaan hidup.
4.  Pola “pohon hayat” melambangkan alam semesta (makro kosmos) yang memberikan kehidupan dan penghidupan kepada manusia dan makhluk lain (mikro kosmos)
Pola ini terdapat pada struktur ruang utama dan ornamen-ornamen berupa sulur di setiap dinding bangunan utama.
5.     Pola “wijaya kusuma” pada struktur langit-langit dan ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan utama melambangkan keabadian.
6.     Lidah api dan sirip kerawangan pada kerucut utama,melambangkan kesaktian dan kesucian. Ia mencerminkan sifat kedigdayaan sinar adi kodrati yang bersumber pada kebenaran serta kebaikan dalam menindas keangkaramurkaan.
7.  Warna :
a.  Putih pada bangunan tumpeng melambangkan kemurnian dan kejujuran.
b.  Kuning pada sekeliling tumpeng melambangkan kemuliaan dan tanggung jawab.
c.   Merah pada air mancur kembar melambangkan keberanian dalam membela kebenaran.
d.  Hijau pada keseluruhan bangunan melambangkan kedamaian.
e.  Kuning gading pada tumpeng melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan.
8.  Bentuk segi delapan pada dinding luar ruang utama melambangkan 8 unsur alam (bumi, angin, air, bulan, matahari, angkasa, api dan bintang), Asthabrata.
9.     Tugu di kiri kanan bangunan utama setinggi 27,5 melambangkan “lilin, dian atau suluh”.
10.  Air mancur di kiri kanan bangunan utama melambangkan bubur merah dan bubur putih.





d)   ISI MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI
1.    RUANG PERJUANGAN
     Di ruang Perjuangan yang terdiri atas 2 lantai, terdapat benda-benda bukti sejarah perjuangan Pak Harto dalam mengabdi kepada nusa dan bangsa.
     Di tengah-tengah ruang terdapat sebatang kayu kecik berasal dari Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Yang telah berumur + 125 tahun dan diukir selama + 18 bulan oleh para ahli ukir dibawah pimpinan Bapak Agung Bunakur Partawijaya dari Blora dari ceritera Ramayana dalam episode “RAMA TAMBAK”. Pada episode ini dikisahkan perjuangan Prabu Sri Rama Wijaya beserta pasukannya untuk menghancurkan kekuatan angkara murka Rahwana. Untuk itu Prabu Sri Rama Wijaya harus menghadapi tantangan yang besar, membangun jembatan yang melintasi Samudra yang memisahkan Maliawan dengan Alengka. Pekerjaan yang nampaknya mustahil tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan tuntas karena dilandasi oleh Semangat gotong royong yang tinggi, kemauan untuk bekerja keras dan ridho Tuhan Yang Maha Esa.
    
Di lantai 1 terdapat 5 buah panil kayu jati berukir yang memaparkan perjalanan hidup Pak Harto.
Panil I : Menceritakan kehidupan Pak Harto pada saat kanak-kanak, remaja/sekolah, bekerja pada bank desa (volks bank) dan menjadi tentara PETA.
Panil II : Menceritakan perjalanan hidup Pak Harto pada masa Proklamasi Kemerdekaan, mempertahankan Kemerdekaan, sampai pernikahan Letkol Soeharto dengan Siti Hartinah tanggal 26 Desember 1947.
Panil III : Menceritakan kegiatan Laskar Putri di Surakarta/Solo, penumpasan pengkhianatan PKI di Madiun 1948, Belanda melakukan aksi militer II dan serangan Umum 1 Maret 1949 merebut Yogyakarta selama 6 jam.
Panil IV : Menceritakan peristiwa Pemberontakan G 30 S PKI yang mengakibatkan gugurnya 7 Pahlawan Revolusi, demonstrasi KMI dan KAPPI dengan TRITURA-nya.
Panil V : Menceritakan pelantikan Pak Harto sebagai pejabat presiden dan presiden penuh RI sampai Pemilu IV, 23 April 1987, pelaksanaan Pelita I s.d. IV sampai mendapatkan penghargaan dari PBB atas keberhasilannya swasembada pangan di bidang pertanian dan program keluarga berencana.

Di lantai II Ruang Perjuangan terdapat benda-benda koleksi yang mengungkapkan perjalanan pengabdian Pak Harto sejak tahun 1949 hingga masa pembangunan.
Benda-benda tersebut antara lain berupa :
a.     Foto-foto kegiatan Pak Harto dengan para pemimpin bangsa-bangsa baik di dalam maupun di luar negeri.
b.     Lukisan dan foto Pak Harto sebagai prajurit pemimpin Operasi Mandala dan pakaian dinas militer yang pernah dikenakan.
c.      Plaket dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, cenderamata dari teman dan sahabat.
d.     Koleksi mata uang kertas dan logam edisi tahun 1960-an, 1970-an, 1980-an, 1990-an serta koleksi perangko dari Pelita I hingga Pelita V.
e.     Rompi dan helm anti peluru yang digunakan Bapak Soeharto saat di Bosnia pemberian dari PBB.

2.     RUANG UTAMA

Terdapat benda koleksi berupa cenderamata, baik dari dalam maupun luar negeri. Secara garis besar benda-benda di lantai I ruang utama dapat dibagi menjadi 6 kelompok, antara lain :
a)  Kelompok logam, meliputi : perak, kuningan, perunggu dan logam campuran.
b)  Kelompok batu mulia, meliputi : batu kumala, batu amethis (kecubung), batu endapan, fosil dan marmer.
c)  Kelompok kristal dan kaca.
d)  Kelompok porselen, keramik dan gerabah.
e)  Kelompok kayu, meliputi : lacquer dan ukir
f)   Kelompok tulang dan kulit.
Beberapa benda-koleksi yang menarik :
ü  Replika tempat tidur Putri China dari batu giok, merupakan peraduan permaisuri kaisar China pada jaman dinasti Sui, Tang, Sung dan Ming.
ü  Replika kapal pesiar sembilan naga dari batu giok, merupakan kapal sembilan naga yang pernah digunakan kaisar-kaisar China pada dinasti Sui, Tang dan Sung.
ü  Ukiran akar kayu karet bertema “Langlang Buana” menggambarkan “Nawa Sanga” (sembilan penguasa jagad raya) dalam kepercayaan Hindu di Bali, kesembilan dewa tersebut amat berpengaruh bagi perjalanan hidup seseorang. Kesembilan dewa tersebut adalah Brahma, Wisnu, Siwa, Iswara, Maha Dewa, Sambu, Maheswara, Rudra dan Sangkara. Akar kayu ini berasal dari Jalan Tanjung No.1 Menteng, Jakarta Pusat dan diukir oleh +15 orang pengukir Bali dibawah pimpinan Bapak I Wayan Asin selama 16 bulan.
ü  Guci keramik setinggi 3,88 meter buatan Jingdezhen China.
ü  Pahatan batu giok yang menggambarkan gunung suci umat Budha di China Gunung Wu Tai karya Jiang Wen Ching.
ü  Seperangkat gamelan bernama Kyai Dipo Asmoro yang telah berusia + 126 tahun peninggalan Paku Buwono X.



Di lantai II terdapat koleksi tekstil dari dalam dan luar negeri :
1)     Tekstil dari dalam negeri antara lain :
§   Kain Songket dari Riau, Sumatra Barat, (daerah Pandai Sikek), Lampung (Tapis), Palembang, Sumatra Utara (daerah Batubara), Jambi, Bali, Bima (Mee Ma Owa)
§   Kain Sulan dari Lampung (sulam usus), Sumatra Barat (sulam indah dari benang emas).
§   Kain lurik dan jumputan Yogyakarta.
§   Kain Batik dari Surakarta/Solo Yogyakarta, Pekalongan (Oey Soe Tjoen daerah kedungwuni), Cirebon, Jakarta, Tasikmalaya, Tuban, Madura, Jambi, Bengkulu (Besurek/kaligrafi) dan Kalimantan Selatan (Sasirangan)
§   Kain Tenun dari NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan (Rongkong daerah Toraja), Sumatra Utara (selandang ulos), Aceh.
§   Palembang (sarung/brongsong) dan Bali (gringsing).
§   Kain tenun ikat Lungsi dari Timor-timur, Sumbawa, Ambon dan Kalimantan timur.
§   Kain Sutra Sulawesi Selatan, Jumputan sutera Kalimantan Selatan.
§  Kain Bordir dari Aceh, Tasikmalaya, Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan selatan, Sulawesi utara (terawangan)
§  Seperangkat pakaian adat dari Jambi, Aceh, Irian Jaya (suku Asmat) dan Timor-timur.

2)     Tekstil mancanegara, antara lain dari :
Malaysia, India/kain sari (daerah Benares, Bengalor dan Punjab), Filipina, Jepang/Kimono, sutera Korea, tenun Pakistan, Myanmar, China, Turki dan Belgia. Pakaian tradisional Korea (hanbok), Turkmenistan, Skandinavia, Senegal, Saudi Arabia, Kuwait dan Uzbekistan.

Koleksi yang menarik :
·           Busana bangsawan/Raja Sumenep Madura yang telah berusia + 200 tahun.
·           Batik tulis karya KRAY Harmanti Soemoharyomo (ibunda ibu Tien Soeharto)
·           Tenun ikat Iwan Tirta Batik Sasirangan kreasi Prayudi Amodirdjo.
Lantai III terdapat koleksi aneka benda seni dari keramik, logam tulang, lukisan dari bulu ayam, pelepah pisang dan lukisan 3 dimensi Bapak dan Ibu Soeharto serta koleksi jam dan minyak wangi.
Lantai IV s.d. VII berfungsi untuk keperluan intern Museum Purna Bhakti Pertiwi.

3.               RUANG KHUSUS
Di Ruang Khusus dapat dilihat tanda-tanda kehormatan yang diberikan kepada Bapak dan Ibu Soeharto oleh pemerintah negara dan bangsa Indosia atau asing serta organisasi nasional dan internasional.
Penataan diatur sebagai berikut :
o  Vitrine 1-23 tanda-tanda kehormatan untuk Bapak Soeharto.
o  Vitrine 24-30 tanda-tanda kehormatan untuk Ibu Tien Soeharto.
o  Koleksi medali dan koin.
o  Koin dari berbagai pelosok dunia serta pedang dari Timur Tengah, Spanyol dan Italia.
o  Berbagai piagam penghargaan.
Di lantai II terdapat koleksi berbagai jenis cenderamata yang terbuat dari logam mulia dari berbagai kalangan.




4.               RUANG ASTHABRATA

Di Ruang Asthabrata lantai I diperagakan secara artistik dan sistematis wayang kulit dan lukisan kaca dengan cerita Wahyu Makutha Rama.
Wahyu Makutha Rama mengajarkan ajaran Asthabrata yaitu 8 ajaran tentang kepemimpinan yang digambarkan 8 unsur alam yaitu : bumi, angin, air, bulan, matahari, angkasa, api dan bintang.
Delapan ajaran kepemimpinan tersebut adalah :
1.  Bumi digambarkan sebagai Wisnu.
Bumi bersifat murah hati, selalu memberikan hasil kepada siapapun yang mengolahnya dan memeliharanya dengan tekun. Seorang pemimpin hendaknya bersifat murah hati, suka beramal dan senantiasa berusaha tidak mengecewakan kepercayaan yang telah diberikan rakyatnya.
2.  Angin digambarkan sebagai Bayu.
Angin selalu berada di segala tempat tanpa membedakan dataran rendah dan tinggi.
Seorang pemimpin hendaknya dekat dengan rakyat tanpa membedakan derajat dan martabat, sehingga secara langsung dapat mengetahui keadaan dan keinginan rakyatnya.
3.  Air/Samudera digambarkan sebagai Baruna.
Air/Samudra betapapun luasnya senantiasa memiliki permukaan yang rata dan bersifat sejuk menyegarkan.
Seorang pemimpin hendaknya menempatkan rakyatnya pada derajat dan martabat yang sama, dengan demikian dapat berlaku adil, bijaksana dan penuh kasih sayang terdapat rakyatnya.
4.     Bulan digambarkan sebagai Ratih.
Bulan senantiasa menerangi kegelapan malam dan memberikan harapan-harapan yang indah.
Seorang pemimpin hendaknya sanggup memberiakn dorongan dan mampu memberikan semangat rakyatnya ketika rakyatnya sedang menderita kesulitan.
5.     Matahari digambarkan sebagai Surya.
Matahari adalah sumber dari segala asal kehidupan yang membuat makhluk tumbuh dan berkembang.
Seorang pemimpin hendaknya mampu memberikan dorongan dan menumbuhkan daya hidup rakyatnya untuk membangun negara, dengan memberikan bekal lahir dan batin untuk dapat berkarya.
6.     Angkasa/Langit digambarkan sebagai Indra.
Angkasa/langit mempunyai keluasan yang tak terbatas, sehingga mampu menampung apa saja yang datang padanya.
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan batin sehingga mampu menampung berbagai aspirasi dan pendapat rakyat.
7.     Api digambarkan sebagai Brahma.
Api mempunyai kemampuan untuk membakar habis dan menghancur-leburkan segala sesuatu yang bersentuhan dengannya.
Seorang pemimpin hendaknya berwibawa dan berani menegakkan hukum dan kebenaran secara etgas dan tuntas tanpa pandang bulu.
8.     Bintang digambarkan sebagai Ismaya.
Bintang senantiasa memiliki tempat yang tetap di langit sehingga dijadikan pedoman (kompas)

Di tengah ruangan terdapat ukiran kayu Meranti setinggi 10,3 meter, dengan tema Wahyu Cakraningrat, karya tim pengukir pimpinan Bapak Agung Bunakur Partawijaya.
Di Lantai II terdapat foto kegiatan Bapak dan Ibu Soeharto di tengah keluarga dan masyarakat, baik sebagai kepala keluarga, insan beragama maupun sebagai tokoh masyarakat serta koleksi satwa yang telah diawetkan.
5.    PERPUSTAKAAN
Perpustakaan Museum Purna Bhakti Pertiwi memberikan informasi yang intelektual, informatif dan lengkap kepada pemakai melalui bahan pustaka tercetak, khususnya bahan referensi dan pustaka yang ada kaitannya dengan lingkup permuseuman, berbagai cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan koleksi museum serta yang berkaitan dengan bidang politik dan pemerintahan era Presiden Soeharto (Orde Baru), yang akan dikembangkan untuk menjadi Pusat Kajian Sejarah Orde Baru dan sebagai penunjang kegiatan penelitian, pendidkan dan masyarakat umum, dengan harapan agar semua publikasi dan informasi yang diberikan perpustakaan dapat di akses oleh masyrakat secara luas.
Koleksi yang dimiliki perpustakaan, meliputi :
a.     Buku, sebanyak 5380 judul.
b.     Majalah sebanyak 6 judul (terdiri dari majalah ilmiah, pengetahuan dan hiburan).
c.      Surat kabar dan tabloid masing-masing 4 judul.
d.     Kliping sebanyak 52 judul.
e.     Foto album s
f.       Sebanyak 4.404 album.
Layanan yang diberikan kepada pemakai :
·           Baca ditempat.
·           Referens. Membantu pemakai menelusur ke sumber koleksi yang tepat.
·           Foto copy. Dikenakan perlembar Rp.200,00
·           Sirkulasi/peminjaman, khusus bagi karyawan Museum Purna Bhakti Pertiwi.
Penelusuran atau akses informasi dapat dilakukan melalui katalog manual berbentuk kartu, yang disusun menurut abjad (judul, pengarang, subjek)

6.  koleksi di tata ruang luar
a)  Kapal Perang TNI Angkatan Laut (KRI HARIMAU)
Kapal ini merupakan salah satu bukti sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya membebaskan rakyat Irian Barat/Irian Jaya/Papua dari penjajah Belanda yang dikenal dengan Operasi Mandala dan Bapak Soeharto sebagai Panglima Komanda berkedudukan di Makassar.
KRI Harimau merupakan salah satu dari 3 kapal perang yang akan mendaratkan pasukan di pantai Merah Kaimana, sebelum pendaratan pasukan di Laut Aru telah terjadi pertempuran dengan Belanda tanggal 15 januari 1962. Dua kapal lainnya KRI Macan Kumbang dan KRI Macan Tutul tenggelam bersama Komodor Yos Sudarso.
b)  Koleksi kendaraan bersejarah :
1.  Ford Galaxi sedan warna hijau tua buatan Amerika Serikat tahun 1964, digunakan Bapak Soeharto sewaktu pejabat Presiden dan menjadi Presiden RI tahun 1967 s.d. 1973.
2.  Cadillac sedan warna hitam buatan Amerika Serikat tahun 1963, digunakan Bapak Soeharto dari tahun 1973 s.d. 1974.
3.  Olds Mobile sedan warna putih buatan Amerika Serikat tahun 1965, digunakan Ibu Tien Soeharto tahun 1969 s.d. 1973.
4.     Motor Harley Davidson warna hijau tua buatan Amerika Serikat tahun 1942, digunakan Bapak Soeharto.
c)     Griya Makhutarama
Bangunan berbentuk kubah di belakang bangunan utama berisi ukiran kayu karet dengan tema “Wahyu Makhutarama”.
d)     Merak Putih
Sepasang merak putih dari negeri Belanda dalam sangkar berbentuk kubah di dekat Kantor Pengelola, pemberian Bapak Ibnu Hartono.
e)     Griya Mahabharata
Bangunan berbentuk kubah di halaman depan ini menyimpan 13 ukiran karya I Wayan Asin. Sebuah ukiran yang terdapat di tengah ruang bertema perputaran Mandaragiri. 12 ukiran yang berada disekitarnya menceritakan lahirnya Pandawa sampai perjalanan suci ke swarga loka.
f)      Fosil
Terletak di dekat payung berupa batu pemberian Bapak Ir. Ciputra.
g)     Totem Haida
“Totem pole” (tonggak keramat) bangsa Hadia, terletak didekat parkiran Museum Purna Bhakti Pertiwi berupa kayu yang diukir suku Hadia di Kanada pemberian Rakyat Belanda, 20 Maret 1997.


















e)    HARGA TIKET MASUK MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI
1.    Dewasa                                                         Rp. 5.000,00
2.    Anak-anak (TK/SD)                                     Rp. 3.000,00
3.    Mobil                                                              Rp. 5.000,00
4.    Bus/Truk                                                        Rp. 7.500,00
5.    Motor                                                              Rp. 2.500,00
6.    Kamera foto                                                  Rp. 5.000,00
7.    Kamera video/handycam                           Rp. 20.000,00
8.    Wisatawan asing                                         US $ 2.00

f)     POTONGAN HARGA/DISCOUNT
1.    Rombongan umum minimal 50 orang 25%
2.    Pelajar/Mahasiswa minimal 50 orang 30%
3.    Lanjut usia/usia 60th. Lebih 50%

g)   FASILITAS
1.    Kendaraan pelayanan pengunjung dari area parkir menuju gedung museum dan sebaliknya.
2.    Musholla.
3.    Telepon umum.
4.    Kios cenderamata.
5.    Kafetaria.
6.    Area bermain untuk anak
7.    Toilet
h)   TATA TERTIB
Demi kelestarian benda-benda koleksi, di dalam gedung museum tidak diperkenankan :
-  membawa tas, makanan dan minuman/permen.
- merokok.
- mencoret-coret benda-benda koleksi dan mengotori lantai
- membawa hewan peliharaan/binatang
- membiarkan anak berlari-lari
Untuk kenyamanan berkunjung, barang bawaan dititipkan di tempat penitipan.





























BAB III
PENUTUP

a)     Kesimpulan
       Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.     Museum Purna Bhakti Pertiwi didirikan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.     Bangunan Museum Purna Bhakti Pertiwi dibagi menjadi tiga bagian : Bangunan Utama, Penunjang dan Tata Luar.
3.     Berbagai fasilitas tersedia demi kenyamanan pengunjung.

b)     Saran-saran
1.     Pembaca dapat mengenal lebih jelas tentang tempat-tempat yang dikunjungi di beberapa situs internet.
2.     Membaca selebaran-selebaran dari tempat yang dikunjungi.
3.     Berkunjung dan mengamatinya.
4.     Dapat juga membeli buku yang berisi tentang tempat yang dikunjungi.
5.     Bagi pelajar dapat mencari sumber-sumber di perpustakaan









DAFTAR PUSTAKA


v  Aroengbinang. 2010. Museum Purna Bhakti Pertiwi . http://www.thearoengbinangproject.com/ 2010/06/museum_purna_bhakti_ pertiwi/comment-page-1/ [ 21 Februari 2011]
v  Wikipedia. 2010. Museum Purna Bhakti Pertiwi. http://www.id.wikipedia.org/wiki/ Museum_Purna_Bhakti_Pertiwi [ 21 Februari 2011]

















Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Catatan Anisa - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -